Kamis, 23 Desember 2010

JANGAN PERLAKUKAN ORANG SEPERTI KITA MEMPERLAKUKAN MATAHARI.


Salsabila ngalor ngidul lagi: JANGAN PERLAKUKAN ORANG SEPERTI KITA MEMPERLAKUKAN MATAHARI.
Suatu ketika diruang tengah salsabila, tivi menyala: RCTI. Ada 5 penghuni disana dan yang paling penting aga mendung diluar pagi itu. Sudah 3 hari matahari tak terlalu panas, bukan ding! Awan mendung menutupinya dengan sempurna. Hasilnya jemuran temen2 ta kunjung kering, dan saya ga kebagian jemuran. Beberapa yang lain juga bernasib sama dengan saya. Kemudian terjadi percakapan, ngobrol ngalor ngidul lagi.”ga sopan! Aku ga dapet jemuran!” yang lain menyahut “iyo! Masa mbak ini njemur ga kering2, si itu juga bajunya masih nongkrong dari kemaren”. Disela-sela acara tivi yang menampilkan profil Gonzales ada lagi yang menyahut “apaa’n gara2 mendung beberapa hari ini jadual kacau, syuro kehujanan, jemuran kehujanan, apa coba yang ga kehujanan”. Yang terakhir berpendapat “wee ga boleh gitu, kalo panas pulang kuliah kamu marah2, kalo mendung sekarang juga ga trima, trus maunya apaaaaa”
Obrolan ngalor ngidulnya berlanjut, sekaligus menjadi ispirasi saya untuk mengambil ibroh. Sekali lagi.
Jangan perlakukan orang seperti kita memperlakukan matahari.
Matahari itu, jika ia melakukan tugasnya dengan excelent maka ia memberikan yang terbaik: memberikan sinarnya dengan tulus = panas.
Lalu kita yang sedang disinari mengeluh betapa panasnya hari itu. Mengusap keringat dengan kejengkelan sepenuh hati. Menghabiskan uang dalam dompet untuk membeli minuman dingin kemudian merutuk: ini semua karena matahari, jika tidak sepanas ini uangku tak kan keluar dengan cara ini.
Suatu hari matahari tertutup awan mendung. Sudah jam 8 pagi belum juga hangat menyapa. Padahal hari itu jadual mencuci kita. Lalu kita berharap ia menyapa dan menyinari baju-baju kita agar segera kering dan dapat kita manfaatkan. Tiba-tiba malah sang hujan yang turun. Lagi-lagi kita merutuki matahari. Menekuk muka kita demi membayangkan hari esok baju-baju itu belum dapat kita gunakan.
Jangan perlakukan orang seperti kita memperlakukan matahari.
Kita tidak tau kapan kita membutuhkan mereka. Manusia hidup sebagai zoon politicon. Dia tidak bisa hidup sendiri. Kita juga tak pernah tau kapan orang lain bermanfaat untuk kita.
Hargai usaha orang lain untuk kita, jangan nafikan keberadaan orang lain untuk kita. Karena oleh sebab itulah “efek pantulan cermin” akan kita dapati. Kita akan diperlakukan baik oleh orang karena kita memperlakukan orang lain dengan baik.
Kata Justin Bieber “You Smile = I Smile” hihihi ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar