Jumat, 18 Juni 2010

Jerawat akhwat waaa


Malam itu, gemintang mulai menggeliat, memancarkan anugerah indah sinarmya hingga ke halaman kontrakan kami. Maghrib lagi. Moment itu berulang kembali. Kami senang kendati ini terjadi setiap hari. Kami tak pernah bosan untuk ngobrolin hari2 kami, untuk cuap-cuap ngalor ngidul ga keruan, tapi sarat pelajaran.

Seusai shalat maghrib berjamaah, kemudian kami hembuskan bait-bait dzikir dan syukur padaNya Dzat Maha cinta.... setelah rawatib, biasanya member salsabila akan menculat ke kamar masing2 atau berkumpul diruang tamu untuk “lomba tilawah”. Tapi tidak malam itu. Ada seorang penghuni yang mendobrak “adat” yang telah berlaku sekian lamanya.

Seusai shalat, bukannya dzikir, salah seorang jamaah malah ambil kaca kecil yang terselip di dompetnya. Kontan saja sebelahnya ketawa ketiwi melihat tingkah lakunya yang serius geli geli gimana gitu. Mengalirlah obrolan kami...
“ngapain sih, brisik ketiwi ketawa??” (saya jadi penasaran karena masbuk dan ketinggalan moment itu)
“ini lho, bis sholat langsung ngaca”
“ada-ada ajah,”
“hehehehehehehe” kami tertawa bersama karena mimik malu sodara kami yang ketangkap basah itu.

Obrolan mengalir, “eh masih inget ga, foto2 kita yang di FD yang ilang ituh?”, salah seorang akhwat mengingatkan si pelaku. “iya ingat, masyaallah, itu kan serem banget, gara-gara kebagusan kameranya jadinya jerawat kita keliatan jelas gitu kan” sambut pelaku.
“iya serem...” sambut saya bercanda.
“makanya, kita kalo foto pake kamera jelek ajah, biar ga keliatan jerawatnya”
“hahahahaha....” langsung disambut geerrrr... semua yang ada disitu.
Salah satu dari kami kemudian nyeletuk, “tapi foto kamu yang pake hapeku trus di edit ndiri bagus tuh”, “iyah, malah kaya bukan kamu...” he-eh” yang lain setuju
“iya bagusan itu yah, apa kubilang, kalo poto pake kamera jelek ajah..” heheheheh” yang lain tertawa lagi.

Kemudian sepi, karena ada yang nyeletuk “tapi, itu artinya kamu ga jadi dirimu sendiri ukh....” ....krik...krik... “iya”, “he-eh”, “iaya yah...” yang lain termasuk si pelaku sepakat “iya sih, jadinya aku ga bangga sama aku sendiri...hehehe”

Lalu ada yang iseng nanya “dijaman Rosulullah, ada jerawat ga yah....” dan seterusnya ngobrol jadi makin seru...

Adalah fenomena psikologis manusia. Manusia sudah fitrahnya dianugerahi dengan rasa senang terhadap kecantikan, bahkan kebanggaan bila ia sendiri menjadi hal yang cantik (menurut kacamata lingkungan dia berada). Saya pernah punya teman, blum berjilbab dia, tapi yang membuat saya terheran2 adalah betapa konsennya dia dengan penampilannya. Rasa2nya dulu ketika masih maba kulitnya sawo matang (banget). Tapi kini di semester hampir akhir keadaannya jauh berbeda. Selain sudah bisa dandan dengan pakaian yang juga selalu matching dan tepat jaman, kini kulitnya tampak lebih putih, tapi –menurut temen2 yang lain- tidak segar atau tidak aseli. Apapun itu kita tidak sedang ghibah disini, toh saya gag sebut merek. Tapi fenomena yang timbul membuat saya ingin berbagi dengan yang lain. Belum lagi kalo dia tumbuh jerawat karena gag cocok dengan bedak yang dia dapatkan pada salon (mahal) langganannya, ke dokter spesialis-pun dia jalani, perawatan yang konon jutaan-pun dia jabanin, maklum anak orang kaya.

The point is... people like to be beautiful, kebanyakan orang terutama wanita pada masa kini telah dengan rela menjadi korban iklan. Mulai dari pemutih gigi, pemutih pakaian hingga pemutih wajah, bahkan krim mata ada sendiri, buat pipi ada lagi, blum juga produk pelangsing tubuh. Gelap rasanya melihat masa depan remaja putri masa kini kalo saya lagi mantengin Tivi, iklannya begitu semua, terasa begitu “mendikte” paradigma para perempuan bahwa cantik itu putih... ck..ck.... bahkan sodara saya banyak yang jadi korban, perasaan udah berapa taun pakai produk itu juga tetep gag nambah putih, yang ada malah jerawat dan bahkan pada beberapa orang efek stadium tinggi bisa bikin kulit makin gelap. Rusak.

Indonesia, kadang menurut saya begitu lebay dan ketinggalan tren. Padahal di Barat sana, tempat perusahaan itu berpusat, beberapa kosmetik sudah mulai di sediakan dalam porsinya untuk wanita berkulit gelap...just... Indonesian emang lebay dan terlalu mengada-ada, buat para wanita, whoever you’re, i just wanna say... you’re beautiful no matter what they say.... kulit gelap ato putih ato kuning, ijo sekalipun (kalu ada) menjadi dirimu adalah yang terbaik.

Kalimat “kesan pada pertemuan pertama” memang terkadang mempengaruhi psokologis kita, dan ini-pun menjadi modal utama kita jualan dakwah ini. Tapi you have not to be ‘beauty’ to do the best. Saya punya teman yang tidak terlalu cantik (dalam penilaian duniawi orang2) tapi dia adalah gudangnya senyum. Dia Cuma punya SMILE yang tulus dan akhlaq yang baik. Pakaiannya tak banyak yang bagus dan mahal, tapi dia selalu tampil rapi dengan hanya menyetrika dan pandai mempadu padankan warna atasan dan bawahan, look at her, dia selalu bisa menghidupkan arena dakwahnya, she got it, dia dapat maba banyak, dia gemilang di Rohisnya....

Yang akhirnya disepakati dalam forum yang mendobrak adat pada kontrakan kami malam itu di akhiri dengan kebijakan hati sodara2 saya bahwa, menjadi diri sendiri dengan ikhlas adalah yang terbaik. Kami mulai mencoba evaluasi.
Apa yang bikin gag pede,
“jerawat!”
oke lalu apa yang bikin ga pedenya ilang
“ga jerawatan! Hihihi…”,
“oke, kalu gitu perawatan ya buw... gag perlu mahal, emang kulit kita beda2, ibu bapak kita ajah gag da yang sama, si dia mungkin ga pembersihan seharian ga masalah, kamu beda jeng...”
“terus,...”
“makanya jangan males pembersihan, kita ga harus mahal buat tampil baik, toh ini juga bukan Cuma buat kita, orang yang ngeliat kita juga bakalnya jadi senang kalu kita ‘cantik’, pembersih dan penyegar viva itu murah ko, asal rutin kamu bakal nemuin hasilnya, ato kalu gag mau ribet beli aja sabun cuci muka, oia produk murah dan warisan leluhur kita ada juga”
“oia??, pa’an tuh”
“masker beras, yang asli bisa kamu dapetin di pasar di penjual bunga buat nyekar itu lho”
“oh ada yah”
“iya buat cewe ato cowo, dulu guruku Biologi pas SMA pernah ngebuktiin khasiatnya, coba aja deh asalkan rutin...”
“okeeeee” jawab kami serentak....
Be beautiful gals... tapi kalopun jerawat tetap muncul kita ga harus ga pede kan...
“iyaaaaaa....”
Dan Malam itu jadi ceria lagi.... :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar